INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT KETURUNAN PALEMBANG DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2000-2005

Penulis

  • Dedek Prionanda
  • Emusti Rivasintha Marjito

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Proses Internalisasi nilai budaya masyarakat Palembang di kota Pontianak. 2) Upaya masyarakat Palembang  Beradaptasi dengan penduduk di Kota Pontianak. 3) Perkembangan sosial budaya masyarakat keturunan Palembang di Kota Pontianak tahun 2000-2005. Penelitian ini, untuk menghindari penyimpangan dari fokus permasalahan yang diteliti, peneliti menggunakan pembatasan ruang lingkup penelitian agar tetap pada pokok pembahasan masalah, Penelitian ini adalah Penelitian sejarah, maka peneliti menggunakan metode sejarah yang ditulis dengan deskriptif, analisis, dengan lengkap atau tahapan, yaitu : 1) Heuristik (Pengumpulan Sumber), 2) Kritik sumber, 3) Interpretasi (Penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah), 4) Historiografi (Penulisan Sejarah). Dalam penelitian peneliti memperoleh data menggunakan metode sumber primer, sekunder dan tradisi lisan didalam Heuristik dengan menggunakan metode sejarah lisan. Hasil Penelitian, Internalisasi  Nilai Budaya merupakan suatu proses penanaman nilai tentang budaya kepada generasi ke generasi. Dalam penanaman dan penumbuhan kembanngkan nilai tersebut dilakukan melalui berbagai pendidikan dan pengajaran, seperti pendidikan dan pengenalan nilai budaya. Proses internalisasi merupakan proses yang kita dapat sejak kita lahir, dengan memperoleh aturan-aturan melalui sebuah komunikasi, seperti sebuah sosialisasi dan pendidikan. Proses internalisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hayat dari individu ataupun kelompok, dimulai dari dilahirkan sampai akhir hayatnya. Nilai budaya merupakan sebuah konsep yang berluang lingkup yang luas bagi sebagian besar suatu masyarakat mengenai sesuatu yang berharga di dalam hidup, rangkaian konsep tersebut saling berkaitan satu sama lain yang menjadikannya sebagai sebuah sistem nilai tersebut mendorong individu untuk melakukan seperti apa yang ditentukan agar mereka dapat berhasil, seperti yang mereka yakini. Masyarakat Palembang sejak dahulu sudah memiliki nilai-nilai budaya yang ada seperti adat budaya pernikahan orang palembang 

Biografi Penulis

Dedek Prionanda

Teguh Agustian, M.PdDosen Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas IPPS IKIP PGRI Pontianak

Referensi

Abdurrahman, Dudung. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta : ArRuzz.

Budisantoso. (1991). “Pemanfaatan air sungai pada masyarakat kota Palembang”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Gottschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Hasanuddin. 2014. Pontaianak Masa Kolonial : Yogyakarta : Ombak.

IKIP-PGRI Pontianak. (2016). Pedoman Operasional Tahun 2016/2017 tentang akademik kemahasiswaan, penulisan skripsi dan makalah. Pontianak : IKIP-PGRI Pontianak.

Kartodirjo, Sartono. 2014. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Liliweri Ali. (2004). Pengantar Studi Kebudayaan, : Nusa Media.

M.Dien Madjid dan Johan Whyudhi. (2014). Ilmu Sejarah, Jakarta : Prenada Media.

Priyadi, Sugeng. (2015). “Sejarah Lokal : Konsep, Metode dan Tantangan”. Yogyakarta : Ombak.

Priyadi, Sugeng. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta, Ombak

Unduhan

Diterbitkan

2021-12-28

Cara Mengutip

Prionanda, D., & Marjito, E. R. (2021). INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT KETURUNAN PALEMBANG DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2000-2005. HISTORICA DIDAKTIKA: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH, BUDAYA DAN SOSIAL, 1(2), 1–10. Diambil dari https://jurnal.fipps.upgripnk.ac.id/index.php/SEJARAH/article/view/61

Terbitan

Bagian

Vol. 1 No.2 Tahun 2021